Bagikan:

JAKARTA - Vitamin D memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, kekebalan tubuh, serta fungsi otot. Selain itu, vitamin ini memiliki sifat antiradang dan neuroprotektif, menjadikannya nutrisi yang esensial untuk kesehatan secara keseluruhan.

Informasi dari Mayo Clinic menunjukkan kekurangan vitamin D dapat berdampak pada berbagai aspek kesehatan, terutama jika terjadi secara kronis.

Dr. David Cutler, seorang dokter keluarga di Providence Saint John's Health Center, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kekurangan ringan vitamin D mungkin tidak langsung memunculkan gejala.

Dengan rekomendasi harian sekitar 600 IU atau 15 mikrogram, tubuh biasanya mampu beradaptasi dengan kekurangan kecil. Namun, ahli diet Kimberly Gomer memperingatkan bahwa jika kekurangan ini berlangsung dalam jangka panjang, dampaknya bisa serius.

Salah satu tanda yang sering dikaitkan dengan kekurangan vitamin D adalah meningkatnya risiko infeksi saluran kemih. Vitamin D diketahui membantu produksi senyawa antimikroba yang diperlukan untuk melawan bakteri penyebab infeksi. Selain itu, kekurangan vitamin ini juga bisa menyebabkan kulit tampak lebih pucat dari biasanya.

Rambut rontok yang tidak wajar juga bisa menjadi pertanda tubuh kekurangan vitamin D. Penelitian dalam Journal of Cosmetic Dermatology menyebutkan vitamin ini berperan penting dalam merangsang pertumbuhan folikel rambut. Kekurangan vitamin D bisa membuat rambut rontok lebih parah dibandingkan kondisi normal.

Kekurangan vitamin D juga dapat memengaruhi kesehatan otot dan suasana hati. Tubuh membutuhkan vitamin ini untuk menyerap kalsium, yang berperan dalam menjaga kekuatan otot. Jika kadar vitamin D rendah, seseorang bisa mengalami kelemahan otot, kejang, atau kram.

Selain itu, vitamin D memengaruhi produksi serotonin dan melatonin, dua hormon yang penting untuk menjaga suasana hati tetap stabil dan tidur berkualitas.

Gejala lain yang sering dikaitkan dengan kekurangan vitamin D adalah kelelahan yang berkepanjangan. Vitamin D berkontribusi dalam pengaturan tidur melalui hormon melatonin. Ketika tubuh kekurangan vitamin ini, pola tidur bisa terganggu, yang kemudian menyebabkan kelelahan sepanjang hari.

Dalam jangka panjang, kekurangan vitamin D yang parah dapat menyebabkan pelunakan tulang. Pada anak-anak, kondisi ini dikenal sebagai rakhitis, sedangkan pada orang dewasa disebut osteomalasia. Dr. Cutler menegaskan pengayaan makanan seperti susu atau sereal dengan vitamin D dapat membantu mencegah risiko ini.

Untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal, Anda bisa mendapatkan nutrisi ini melalui paparan sinar matahari pagi, konsumsi makanan seperti ikan berlemak dan kuning telur, serta suplemen jika diperlukan. Jika Anda merasa memiliki risiko kekurangan vitamin D, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa mencegah dampak serius akibat kekurangan vitamin D dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.